Tuesday 15 October 2013

Kekuatan Dakwah Pada Pundak Pelajar


Assalamualaikum Wr. Wb.

Sudah seharusnya kita terlahir sebagai muslim maupun muslimah dengan rasa syukur kepada Allah SWT . Karena terlahir sebagai muslim/muslimah berarti kita mengemban tugas dan kewajiban untuk berdakwah menegakkan Islam dengan cara yang baik dan benar . Apakah dakwah yang paling manjur itu harus selalu disampaikan oleh seseorang yang telah menyandang panggilan uztad atau uztadzah ? Lalu tugas kita sebagai pelajar hanya sebagai pendengar dan pelaksana saja ? Apakah kita juga bisa menjadi pendakwah meski kita ini masih berstatus pelajar ? YA , kita juga bisa menjadi pendakwah meski kita ini masih pelajar
Apakah dakwah itu ? Dalam arti unversal dakwah adalah menyeru yang Ma’ruf dan menghindari yang mungkar . Tentunya dalam kita berdakwah tidak boleh sembarangan berkata kata “Yang Penting Baik” , namun haruslah berpegang teguh pada Alquran dan Hadis Sahih Rasullullah SAW . Karena apa yang kita dakwahkan itu tanggung jawabnya besar . Jadi selalu berpegang teguhlah pada dua hal tadi.
Sebagai pelajar saleh yang budiman , dakwah tak boleh diartikan bahwa kita ini sudah merasa paling benar diantara pelajar awam yang lain . Tapi contohlah Suri Tauladan Rasullullah SAW yang selalu berdakwah dengan “Hiya Ahsan” atau disebut juga secara halus dari hati nurani . Sebagai contoh dakwah rasul yang bermula dari sembunyi sembunyi hingga terang terangan . Dakwah Rasulllah SAW telah mengandung 3 filosofi , yakni Tongkat , tali , dan pikulan .
Filosofi tongkat berarti dalam berdakwah haruslah tegas . yakni tegas dalam menyampaikan dakwahnya dan tegas bahwa terdapat perbuatan mungkar atau menyimpang . Tegas disini bukanlah berarti harus dengan perbuatan fisik , angkat senjata dan terjadi pertumpahan darah dan perpecahan . Kembali pada “Hiya Ahsan” . Kita dapat mengadakan sebuah forum dalam menyikapi sesuatu yang menyimpang dengan mendatangkatan orang yang bersangkutan . Jadi , penyampain tegas disini lebih halus dan lebih cepat terselesaikan .
Filosofi Tali adalah mengikat dengan hati . yakni secara perlahan lahan kita mneyampaikan secara halus dan memberikan contoh secara langsung .Rasulullah selalu berbuat baik terhadap musuh musuh yang membecinnya dan memberinya nasehat secara halus . alhasil juga banyak mantan musuh Rasulullah SAW yang menjadi sahabatnya
Filosofi pikulan berarti kuat dan fleksibel . Artinya kita ini harus menyesuaikan kedaan setempat dalam berdakwah . Selain itu dalam berdakwah kita tak boleh meninggi ninggikan derajat kita sendiri , tapi selalu tinggikanlkah Allah SWT dan Alquranulkarim . alhasil orang orang akan mudah menghargai dakwah kita.
Nah teman teman , setelah tau 3 filosofi dakwah kita pun bisa mempraktikannya secara nyata . Dengan demikian , powerful kita saat berdakwah tak kalah dengan para uztad/uztadzah walau kita masih sebagai pelajar .
Demikian ulasan singkat saya , kurang lebihnya mohon maaf
Wassalamualaikum Wr.WB
@Lazuardiakmal

0 comments:

Post a Comment